MACAN TUTUL (Panthera pardus)
Klasifikasi
ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera pardus
Macan
tutul yang bernama latin Panthera pardus
adalah salah satu dari 5 spesies yang tergabung dalam genus Panthera. Hewan
ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat.
Pada mulanya, orang berpikiran bahwa macan tutul adalah hibrida dari singa dan
harimau, sehingga muncul nama "leopard" di kalangan peneliti Eropa
awal. Macan tutul jawa (P. p. melas)
adalah fauna identitas Jawa Barat dan termasuk hewan yang terancam punah di
Indonesia.
Dibandingkan
dengan kucing liar lainnya, macan tutul memiliki kaki yang relatif pendek dan
tubuh yang panjang dengan tengkorak besar. Bulunya ditandai dengan motif
seperti mawar. Ini mirip dengan jaguar, tetapi memiliki tubuh yang lebih kecil,
lebih ringan, dan motif seperti mawarnya umumnya lebih kecil, lebih padat dan
tanpa bintik-bintik pusat. Baik macan tutul dan jaguar yang melanistik dikenal
sebagai macan kumbang hitam. Macan tutul dibedakan oleh bulunya yang disamarkan
dengan baik, perilaku berburu oportunistik, pola makan yang luas, kekuatan, dan
kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai habitat mulai dari hutan hujan
hingga padang rumput, termasuk daerah gersang dan pegunungan. Ia dapat berlari
dengan kecepatan hingga 58 kilometer per jam (36 mph). Fosil macan tutul yang
diketahui paling awal yang digali di Eropa diperkirakan berusia 600.000 tahun,
berasal dari awal Pleistocene. Fosil macan tutul juga ditemukan di Jepang.
Macan
Tutul adalah hewan penyendiri, yang saling menghindari satu sama lain. Spesies
ini lebih aktif di malam hari. Karena tingkat kematian anak yang tinggi, betina
biasanya mempunyai satu sampai dua anak, yang tinggal bersama induknya sampai
macan muda berumur sekitar antara satu setengah sampai dua tahun.
Warna
kulit macan tutul bervariasi dari tiap-tiap individu, dari kekuningan pucat ke
emas gelap dengan bintik-bintik gelap dikelompokkan dalam motif mawar. Perutnya
berwarna keputihan dan ekornya yang bercincin lebih pendek dari tubuhnya,
pupilnya bulat. Macan tutul yang tinggal di daerah gersang berwarna pucat,
kekuning-kuningan hingga berwarna ochraceous dan rufous; mereka yang hidup di
hutan dan gunung jauh lebih gelap dan emas tua. Bintik-bintik memudar ke arah
perut putih dan bagian dalam dan bagian bawah kaki. Motif mawar berbentuk
lingkaran pada populasi macan tutul Afrika Timur, dan cenderung persegi di Afrika
Selatan dan lebih besar pada populasi macan tutul Asia. Bulu cenderung
keabu-abuan di daerah beriklim lebih dingin, dan keemasan gelap di habitat
hutan hujan. Pola mawar unik pada setiap individu.
Panjang
bulunya 3-4 mm (0,12-0,16 in) di wajah dan kepala, dan bertambah panjang menuju
panggul dan perut menjadi sekitar 25-30 mm (0,98-1,18 in). Macan tutul ramaja
memiliki bulu wol, dan tampak berwarna gelap karena bintik-bintik yang tersusun
rapi. Ekornya berujung warna putih memiliki panjang sekitar 60–100 cm (24-39
in).
Jantan
memiliki tubuh yang lebih besar dari pada betina. Macan tutul jantan memiliki
tinggi 60-70 cm (24-28 inci), sementara betina hanya 57-64 cm (22-55 inci).
Macan tutul dapat tumbuh hingga panjang 196 cm dan panjang ekor hingg 102 cm.
Berat jantan 37–90 kg (82–198 lb) dan betina 28–60 kg (62–132 lb). Biasanya
macan tutul lebih besar jika ia hidup di daerah dimana ia menjadi puncak rantai
makanan, tanpa adanya kompetitif dari pemangsa yang lebih besar seperti singa
maupun harimau. Pada tahun 1913, sebuah surat kabar Aljazair melaporkan macan
tutul terbunuh yang diduga berukuran sekitar 275 cm (108 in). Sebagai
perbandingan, singa jantan berukuran 266–311 cm (8 kaki 9 in-10 kaki 2 in) dari
kepala hingga ujung ekor.
Mengikuti
deskripsi pertama Linnaeus, 27 subspesies macan tutul diusulkan oleh para
naturalis antara tahun 1794 dan 1956. Sejak tahun 1996, hanya delapan
subspesies yang dianggap valid berdasarkan analisis mitokondria. Analisis
selanjutnya mengungkapkan subspesies valid kesembilan, macan tutul Arab.
Pada
2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Grup Spesialis Kucing mengakui
delapan subspesies berikut sebagai taksa yang valid:
1. Macan tutul Afrika (P. p. pardus)
2. Macan tutul India (P. p. fusca)
3. Macan tutul Jawa (P. p. melas)
4. Macan tutul Arab (P. p. nimr)
5. Macan tutul Persia (P. p. tulliana)
6. Macan tutul Amur (P. p. orientalis)
7. Macan tutul Indochina (P. p. delacouri)
8. Macan tutul Sri Lanka (P. p. kotiya)
1. Macan tutul Afrika (P. p. pardus)
2. Macan tutul India (P. p. fusca)
3. Macan tutul Jawa (P. p. melas)
4. Macan tutul Arab (P. p. nimr)
5. Macan tutul Persia (P. p. tulliana)
6. Macan tutul Amur (P. p. orientalis)
7. Macan tutul Indochina (P. p. delacouri)
8. Macan tutul Sri Lanka (P. p. kotiya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar